Masih Proses, Mohon Sabar :D
Sponsored By :HARIPURWANTO.

Rabu, 27 Oktober 2010

SALAM KENAL


Jaman makin berkembang, dan bergulir dari jaman prasejarah menuju kesejarah, yang tradisional menjadi modern, yang manual menjadi otomatis dan sekarang pada masa millenium. Semua serba komputer. Maka sebaiknya aku ada di sini. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

AL-QUR'AN DAN BILANGAN PRIMA

Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang de­ngan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck, Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo sendiri berang­gapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta.1


Bilangan Prima dan Rencana Penciptaan


Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpe­cahkan adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita meng­hitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita memberi­kan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan ka­rena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan il­muwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan pen­ciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.


Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubung­an dengan perencanaan universal kosmos.2

Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima.


Misalnya :

6 = 2 x 3 = 2 . 3
30 = 2 x 3 x 5 = 2 . 3 . 5
85 = 5 x 17 = 5 . 17


Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :


(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.



TABEL 3.1
BILANGAN PRIMA SAMPAI DENGAN INDEKS KE-120


2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659


Catatan : Angka-angka yang dicerak lebal; angka yang muncul dalam struktur al-Qur'an.



Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam se­mesta terdapat "kode kosmos" atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah tersebut dapat dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan.

Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam se­mesta terdapat "kode kosmos" atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah tersebut dapat dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan.

BILANGAN PRIMA

Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang de­ngan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck, Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo sendiri berang­gapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta.1 baca selengkapnya>>>

Minggu, 24 Oktober 2010

tarawikh dan Hadist - Hadist palsu

Kepalsuan Hadith Kelebihan Tarawikh


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang

Puji-pujian bagi Allah Subhanahu wata'ala, selawat dan salam ke atas junjungan kita Nabi Muhammad saw serta para sahabatnya.

Sejak beberapa tahun kebelakangan ini satu hadis tentang kelebihan tarawih pada malam-malam Ramadhan telah tersebar dengan meluas sekali. Media-media elektronik, media-media cetak serta media-media massa turut sama memainkan peranan mereka menyebarkannya melalui akhbar-akhbar, dairi-dairi Islam, TV, radio, risalah-risalah dan lain-lain dengan harapan semoga mereka mendapat saham dalam usaha menggalakkan umat Islam supaya rajin beramal ibadat terutamanya dalam bulan yang diberkati itu. Hadis yang dimaksudkan itu ialah satu hadis yang agak panjang kononnya diriwayatkan oleh Sayyidina Ali r.a yang sebahagian darinya adalah seperti berikut:

Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bahawa Rasulullah saw telah bersabda berkenaan dengan fadhilat sembahyang tarawih pada bulan Ramadhan antaranya:

Malam Pertama: Keluar dosa-dosa mukmin pada malam pertama seperti mana dia baru dilahirkan (mendapat keampunan dari Allah Taala).

Malam Keempat: mendapat pahala sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.

Malam Keenam: Allah kurniakan pahala kepadanya pahala malaikat- malaikat yang tawaf di Baitul-Ma'mur (sebanyak 70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah akan mendoakan supaya Allah mengampuni dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawikh pada malam ini.

Malam Ketujuh: Seolah-olah dia dapat bertemu serta menolong Nabi Musa A.S. menentang musuh ketatnya Firaun dan Haman.

Malam Kelapan: Allah mengurniakan pahala orang sembahyang tarawih seperti mana yang telah dikurniakan kepada Nabi Ibrahim A.S.

Malam Kesembilan: Allah kurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhammad saw.

Dan kelebihan-kelebihan seterusnya sehingga sampai kemalam yang ketiga puluh….

Namun begitu setelah diajukan pertanyaan kepada beberapa tokoh agama tanahair tentang kedudukan hadis ini, dari manakah ianya diambil, semuanya tidak dapat memberikan penjelasan. Dan setelah diteliti dalam kitab induk hadis seperti Sunan Sittah dan lain-lain kitab hadis lagi, ianya tidak ditemui. Begitu juga dalam kitab-kitab hadis palsu (maudhu'aat) sendiri pun tidak didapati hadis ini. Ini menunjukkan bahawa hadis ini merupakan satu hadis yang baru diada-adakan sehingga ulama-ulama hadis dahulu yang menulis tentang hadis maudhu' (palsu) pun tidak mengetahui akan wujudnya hadis ini. Kita tidak menafikan kelebihan sembahyang tarawih dan kedudukannya di dalam sunnah. Namun begitu kita tidak mahu umat Islam tertipu dengan berbagai-bagai janji palsu yang menyebabkan umat Islam mengerjakan amalan-amalan kebaikan dengan mengharapkan sesuatu yang sebenarnya tidak akan diperolehinya. Dengan tersebarnya hadis-hadis palsu seumpama ini juga akan mencemarkan kesucian hadis Rasulullah s.a.w. yang dipelihara dengan begitu baik oleh ulama-ulama kita dahulu.

Rasulullah saw telah pun memberikan amaran terhadap orang-orang yang mengadakan pendustaan atas namanya dengan ancaman yang berat sebagaimana sabdanya:-

Barangsiapa sengaja mengadakan dusta atas namaku maka hendaklah dia menyediakan tempatnya dalam neraka. (Bukhori, Muslim)

Hadis ini diriwayatkan dengan banyak sekali sehingga sampai ke peringkat Mutawatir. Ancaman ini merangkumi segala jenis pendustaan ke atas Nabi s.a.w. sama ada dengan maksud memberi galakan supaya rajin beramal ibadat ataupun ancaman supaya menjauhi segala larangan Allah (targhib dan tarhib).

Mulla Ali Qari dalam Al-Asrarul-Marfu'ah selepas membawakan lebih dari seratus riwayat hadis tentang pendustaan atas nama Nabi Muhammad saw menukilkan kata-kata Imam Nawawi dalam Syarah Muslim. Kata Imam Nawawi: Haram meriwayatkan sesuatu hadis palsu (maudhu') bagi orang yang mengetahui bahawa hadis itu maudhu' atau dia hanya menyangka hadis ini maudhu'. Siapa yang menceritakan hadis yang dia tahu atau dia sangka bahawa ianya maudhu' tetapi dia tidak menerangkan keadaannya maka dia termasuk dalam ancaman ini. Katanya lagi, tidak ada perbezaan dalam pengharaman pendustaan atas Nabi Muhammad s.a.w. di antara hadis tentang hukum-hukum dan hadis yang bukan berkenaan dengan hukum seperti hadis yang mengandungi dorongan serta galakan beramal ibadat, hadis-hadis nasihat dan lain-lain. Semuanya haram termasuk dalam sebesar-besar dosa dan sejelek-jelek perkara dengan ijmak ulamak Islam….

Seterusnya dia berkata: Ulamak-ulamak telah pun sepakat tentang haram berdusta atas nama orang-orang biasa. Bagaimana pula dengan orang yang kata-katanya adalah syariat, kalamnya adalah wahyu dan berdusta ke atasnya adalah pendustaan ke atas Allah juga.

Firman Allah bermaksud:

Tidaklah dia mengucapkan mengikut kemahuan hawa nafsunya. Apa yang diucapkan tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan. (An-Najm: 3-4)

Di dalam hadis tersebut nampaknya ada galakan supaya umat Islam rajin untuk melakukan amalan terawih dalam bulan Ramadhan seperti mana kita sering dapati hadis ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang yang mana sebenarnya hadis itu pun telah direka atas nama nabi Muhammad saw seperti contoh satu hadis yang sebahagian darinya berbunyi:

Jika seseorang itu meninggalkan sembahyang zohor dosanya adalah seperti dia berzina dengan ibunya sendiri. Jika dia meninggalkan sembahyang asar dosanya adalah seperti meruntuhkan kaa'bah.

Adakah tidak cukup dengan janji ganjaran dari Allah bagi orang yang menghidupkan malam Ramadhan yang terdapat dalam kitab hadis sahih contohnya hadis yang bermaksud:

Sesiapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ganjaran dari Allah diampunkan dosa-dosanya yang lalu. (Al-Bukhari)

Dan adakah tidak cukup dengan ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang yang terdapat dalam al-Quran antaranya firman Allah yang bermaksud:

Apakah yang menyebabkan kamu dimasukkan kedalam neraka saqar? Mereka menjawab: Kami dahulu termasuk orang yang tidak mengerjakan sembahyang. (Al-Muddassir)

Sebenarnya bagi mereka yang suka menghidupkan malam Ramadhan tidak mesti dengan adanya hadis rekaan yang seperti ini mereka akan bersungguh-sungguh dalam menghidupkan amalan tarawih ini. Dan orang yang malas bersembahyang bawalah hadis yang bagaimana teruk sekalipun siksaannya namun mereka tetap tidak mahu mengerjakannya.

Di antara ciri-ciri hadis maudhu' (rekaan) dari segi zahirnya selain dari meneliti sanad perawinya ialah:

1. Kelebihan yang disebutkan menyamai atau mengatasi kelebihan yang terdapat pada para sahabat nabi kita Muhammad saw atau orang yang berjuang bersama dengan nabi-nabi yang lain apatah lagi untuk menyamai atau mengatasi kedudukan nabi-nabi kerana umat yang datang kemudian walaupun setinggi-tinggi wali sekalipun tidak akan dapat mengatasi atau menyamai kedudukkan sekecil-kecil sahabat apatah lagi untuk menyamai kedudukan seorang nabi.

2. Kelebihan yang terdapat di dalamnya tidak sepadan dengan amalan yang dilakukan di mana ia menyalahi apa yang terdapat dalam syariat sebagaimana tersebut dalam Al-Quran dan hadis-hadis sahih.

3. Kandungan serta ertinya rapuh, tidak menyerupai kalam Nabi Muhammad s.a.w. dan lafaznya tidak sesuai keluar dari mulut Nabi sepertimana yang terdapat dalam hadis-hadis sahih.

4. Di dalam setengah risalah yang terdapat hadis ini, ianya dimulai dengan "Ya Ali" sedangkan ulama-ulama hadis telah mengatakan bahawa hadis-hadis yang dimulai dengan kata-kata ini hanya dua atau tiga sahaja yang sahih. Yang lainnya adalah palsu.

Oleh itu umat Islam sekalian sepatutnya prihatin terhadap perkara seperti ini demi menjaga kesucian hadis Rasul yang menjadi pegangan kedua Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Umat Islam janganlah mudah tertipu dengan dakyah-dakyah palsu yang dikaitkan dengan Rasulullah s.a.w. sedangkan ianya tidak ada hubungan langsung dengan Rasulullah s.a.w. Janganlah sampai masyarakat kita melakukan sesuatu amalan dengan harapan akan mendapat pahala sedangkan sebaliknya dosa besar pula yang diperolehi dengan menyebarkan dan seterusnya beramal dengan hadis-hadis palsu seperti ini.

(Dipetik dari Siri Risalah Suluhan terbitan Darul Quran Was-Sunnah dengan sedikit pindaan)

Al Qur'an dan rahasia angka


Al - Qur'an merupakan panutan dan pegangan hidup umat Islam. Kesempurnaan tiada tanding. Bahkan Allah menantang siapapun untuk bekerja sama membuat yang serupa bilapun mampu. Dari sudut matematic, bisa kita jumpai hubungan antara Al - Qur'an dan angka - angka di dalamnya.... baca selengkapnya >>>

Selasa, 12 Oktober 2010

BERSYUKUR


Setelah lama nggak buka, aku buka - buka lagi. Aku bersyukur dapat hadir di sini, memberikan hal baru dan lain. Membuka cakrawala iman dan memperteguh semangat untuk meraih syurga yang sangat dirindukan oleh setiap insan. Semoga kehadiran ini dapat berarti bagi para pembaca dan dapat menjadi peembuka pintu hati dan iman serta cambuk untuk selalu berbuat lebih baik.